Profesi programmer memang penuh tantangan sekaligus mengasyikkan. Proyek yang dikerjakan pun beranekamacam tingkat kesulitanya, mulai dari yang super sulit sampai yang super mudah, jenisnya pun juga bermacam2, mulai dari kasus database biasa sampai implementasi algoritma dalam penelitian atau riset apa-lah.
Sungguh pantangan bagi sebagian besar programmer adalah mengatakan “saya tidak bisa”,apapun proyeknya. Mungkin bagi teman2 yang seprofesi dg saya bisa bilang “iya donk, setuja“. Entah apa penyebabnya tapi yg saya rasakan adalah percampuran antara rasa penasaran, rasa ter-tantang, keinginan mempelajari hal baru, dan egoisme pribadi tentunya(^-^).
Itulah yang membuat kita sering mengalami gangguan fisik seperti pusing sebelah, mata perih, kunang-kunang dan lain2 akibat dari exploitasi pikiran yang berlebihan(ha3x..). Untuk mengobatinya, Anda tidak perlu minum obat, atau periksa ke dokter tapi percaya atau tidak semua itu bisa diobati dengan tertawa(pengalaman pribadi..). Menurut para ahli, tertawa dapat merelakskan otot-otot yang tegang. Tertawa juga melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Selain itu, tertawa juga berperan dalam menurunkan kadar hormon stres epineprine dan cortisol. Jadi, bisa dikatakan kalau tertawa merupakan meditasi dinamis atau teknik relaksasi yang dinamis. Bedanya, Anda tidak perlu memusatkan pikiran. Karena itu, tertawa merupakan bentuk meditasi yang paling mudah dan bisa membuat Anda relaks dalam waktu singkat. http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/06/25/1325/13/Sehat-dengan-Terapi-Tertawa
Pernah suatu ketika sy menangani pekerjaan yang lumayan menantang, tapi mengasyikan dan tiba2 cenut2, kepala pusing dan mata perih, eh tiba2 ada teman yg mbakat ngelawak beraksi membuat kami seruangan tertawa terpingkal. Tiba2 “weh, mumetku ilang tho iki, subhanallah“, kataku dalam hati. Maka tertawalah wahai programmer, tapi jangan tertawa sendiri nanti ndak tak priksakke.
0 komentar:
Posting Komentar