Rabu, 16 November 2011

Kerja itu ibadah. Ah yang bener…?

Seorang teman yang tidak perlu saya sebut namanya pernah mengatakan kepada saya “kerja itu termasuk ibadah lho ngga“. Saya yakin teman2 juga sering mendengar ungkapan seperti itu. Pernyataan seperti itu sangat multi tafsir, karena boleh saja orang mengartikan “berarti mencuri dan merampok termasuk ibadah juga”. Nah lho..
Lain halnya dengan teman saya yang lain. Saat saya ajak untuk shalat dhuhur berjamaah, jawabnya “ngko disik, naggung gaweane“(red: nanti dulu, nanggung kerjaanya). Apakah ini yang dimaksud ibadah? bekerja tetapi menunda panggilan Allah ta’ala. Bagaimana mungkin bisa disebut ibadah kalau malah membuat kita jauh dari Allah.
Agar bekerja bernilai ibadah
Lalu bagaimanakah caranya agar kerja kita bernilai ibadah.

1. Niat bekerja untuk mencari nafkah dan mengharap ridha Allah ta’ala.
Janganlah kita memiliki niat bekerja untuk menumpuk harta, tapi nitkan untuk menafkahi keluarga kita(bagi para suami tentunya), karena itulah kewajiban kita.
2. Awali dengan basmalah. Karena salah satu i’tiba’ kepada Nabi Shalallahu’alaihi wa salam adalah mengawali setiap amal perbuatan dengan basmalah. Sehingga setiap apa yang kita lakukan(asal tidak bertentangan dengan syariat) ini bernilai ibadah. Termasuk bekerja, bahkan sejak kita mau berangkat kerja mulai mengelap motor, menstarter motor dan memakai helm akan bernilai ibadah dan mendapat pahala dari Allah ta’ala.
3. Jangan melanggar rambu2 syariat seperti misalnya riba, korupsi dan termasuk menunda2 shalat.
Nah marilah teman2 semua, semoga kita termasuk orang yang melakukan 3 hal diatas sehingga. amien.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More