Rabu, 16 November 2011

Sebuah Renungan : Mengapa do’a saya tidak dikabulkan?.

 Do’a merupakan salah satu bagian dalam kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang tak pernah berdo’a kecuali orang yang sombong. Do’a merupakan alat komunikasi vertikal antara hamba(manusia) dengan Rabbnya. Do’a juga merupakan tolok ukur ketawakkalan seseorang manakala seseorang telah berusaha dengan keras kemudian menyertainya dengan do’a dan pasrah kepada Allah ta’ala atas hasil ikhtiarnya. Banyak tulisan tentang waktu-waktu dan tempat-tempat mustajab untuk berdoa. Akan tetapi dalam tulisan ini saya hanya mengajak diri saya sendiri teman-teman untuk merenung sejenak.

Mengapa do’a saya tidak dikabulkan?.
Teman-teman para pengunjung hangga.web.id yang dirahmati Allah. Satu hal yang harus kita yakini dan kita tanamkan dalam hati adalah bahwa Allah ta’ala pasti mengabulkan do’a hambaNya. Karena Allah ta’ala sendiri telah berjanji :

 أ دعوني أستجب لكم

Berdo’alah kepada-Ku, niscaya Ku-kabulkan…(QS Al mu’min : 60)
Orang yang ragu atau tidak yakin akan kepastian janji Allah adalah orang yang patut dipertanyakan keimanannya, karena Allah ta’ala maha menepati janjiNya(Lihat QS. Ra’d: 31). Akan tetapi dalam kehidupan manusia ada juga orang yang merasa bahwa do’a-do’a yang selama ini kita panjatkan, yang tak pernah luput di setiap sepertiga malam akhir tak kunjung dikabulkan oleh Allah ta’ala. Kemudian dalam hati kita bertanya-tanya “kok do’a saya belum dikabulkan, padahal Allah sendiri berjanji akan mengabulkan setiap doa hambanya”.
Nah teman2 sekalian yang dirahmati Allah ta’ala. Sebuah pertanyaan sederhana. Jika kita yakin janji Allah itu pasti benar, maka ketika kita merasa Allah belum menepati janjinya, kira-kira dimana yang nggak beres? Maka jawabnya pastilah ada sesuatu dalam diri kita yang tidak beres. Nah oleh karena itu hendaknya sebelum kita bertanya kepada Allah ta’ala mengapa do’a saya belum dikabulkan? Kita harus terlebih dahulu bertanya pantaskah do’a saya ini dikabulkan oleh Allah ta’ala? pantaskah aku ini mengharap cinta-Nya sehingga setiap do’a yang kupanjatkan akan dikabulkan dengan segera? Sudah baguskah amal ibadah saya? sudah benarkah aqidah saya?
Allah maha pemurah, yakin?
Apakah dulu sebelum kita lahir pernah meminta diberi dua tangan, dua kaki, dua mata kepada Allah? Tetapi subhanallah, Allah ta’ala memberi kita gratis bahkan tanpa kita meminta sebelumnya. Kemudian nafas yang kita hirup setiap hari ini berapa jumlahnya? dari siapa? pernahkah kita meminta? Dengan melihat apa yang telah Allah berikan kepada kita, masihkah kita beranggapan bahwa Allah kurang adil? Kemudian pertanyaan terakhir sudahkah kita bersyukur kepada Allah ta’ala?
Akan tetapi manusia itu sering lupa dan tak tahu diri.
Adzan pun sudah berkumandang, akan tetapi kita tidak bersegera ambil air wudhu dan berangkat ke masjid tapi malah asyik dengan pekerjaan kita. Kita lebih mementingkan urusan kita daripada Allah ta’ala. Atau kita malah menjawab adzan dengan “ntar nanti dulu ah, nunggu iqamat“. Kondisi ini berbeda dengan ketika kita berdo’a memohon sesuatu kepada Allah. Kita ingin do’a kita segera dikabulkan. Maka janganlah kita heran ketika Allah menuda pengabulan doa kita. Ya kalo ditundanya cuma satu atau dua tahun, lha kalo kita minta jodoh kemudian Allah menunda 70 tahun. Brabe kan.
Nah marilah teman-teman sekalian kita jadikan diri kita ini orang yang layak dikabulkan do’anya. Layak untuk mendapat cinta Allah ta’ala dengan cara mengamalkan apa-apa yang dipertintahkanNya dan yang dicintaiNya. Serta meninggalkan apa-apa yang dilarangNya dengan sekuat tenaga dan kemampuan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More